BWI Tekankan Pentingya Fiqih Wakaf Dalam Mengembangkan Wakaf

BWI Tekankan Pentingya Fiqih Wakaf Dalam Mengembangkan Wakaf

Dalam rangka memberikan wawasan hukum wakaf, Divisi Kerjasama, Kelembagaan dan Advokasi  menggelar acara penyuluhan Hukum Wakaf di Padang, Sumatera Ba

Materi Tanya Jawab Wakaf Seri 2 2022
Ribuan Jamah Haji Aceh Dapat Dana Wakaf Baitul Asyi Rp 6 Juta Per Orang
Perwakilan BWI Kabupaten Raja Ampat Periode 2022-2025 Resmi Dikukuhkan

Dalam rangka memberikan wawasan hukum wakaf, Divisi Kerjasama, Kelembagaan dan Advokasi  menggelar acara penyuluhan Hukum Wakaf di Padang, Sumatera Barat pada Selasa pagi (08/03/2022).

Salah satu pembicar dalam acara tersebut adalah Anggota Badan Wakaf Indonesia (BWI), KH Ahmad Zubaidi.

Ia mengatakan pentingnya memberikan  mensosialisasikan fiqih wakaf kepada masyarakat luas khususnya di Sumatera Barat yang pendudukya mayoritas muslim dan memiliki potensi wakaf yang besar.

Anggota Badan Wakaf Indonesia (BWI), KH Ahmad Zubaidi, mengatakan, masyarakat Muslim Indonesia perlu terus diliterasi pemahamannya tentang wakaf. Hal ini berkaitan dengan potensi wakaf di Indonesia yang sangat besar, dan masyarakat Indonesia juga dikenal sebagai masyarakat yang gemar berderma.

“Untuk itu, maka pemahaman fiqih wakaf sangat penting bagi Muslim Indonesia,” kata Kiai Zubaidi kepada Republika, Selasa (8/3/2022).

Menurutnya, pemahaman masyarakat pada umumnya masih menganggap wakaf harus berupa harta tidak bergerak seperti tanah atau masjid. Padahal wakaf tidak harus berupa harta tidak bergerak.

Kiai Zubaidi mengatakan, sudah ada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang membolehkan wakaf uang. Maka wakaf uang dan fatwa MUI ini harus disosialisasikan ke tengah-tengah masyarakat.

“Supaya gerakan wakaf uang dalam rangka mensejahterakan umat dan membangun peradaban umat dapat tercapai,” ujar dalam acara diskusi Advokasi Sengketa Perwakafan yang diselenggarakan oleh BWI.

Kiai Zubaidi yang juga Ketua Komisi Dakwah MUI menambahkan, sejauh ini pendekatan digitalisasi berkembang sangat baik dan sudah digunakan sebagai platform digital dalam fundraising wakaf.

Sebagaimana diketahui, di masa lalu pada era Umar bin Abdul-Aziz, dikisahkan bahwa wakaf bisa mengentaskan kemiskinan sehingga tidak ada ketimpangan ekonomi lagi. Dalam kisahnya di masa itu tidak ada lagi orang miskin yang layak menerima uang zakat di kota tersebut.

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: