Muhammad Nuh Nakhoda BWI 2017-2020

Muhammad Nuh Nakhoda BWI 2017-2020

  JAKARTA, BWI.or.id--Rapat pleno Badan Wakaf Indonesia pada hari Rabu (29/11/2017)9, di kantor BWI, menetapkan mantan Menteri Komunikasi dan Informa

BWI dan Kemetrian ATR/BPN Serahkan Puluhan Sertifikat Wakaf di Banten
Tanah Wakaf untuk Wisata Sejarah
Signifikansi Wakaf

 

JAKARTA, BWI.or.id–Rapat pleno Badan Wakaf Indonesia pada hari Rabu (29/11/2017)9, di kantor BWI, menetapkan mantan Menteri Komunikasi dan Informasi Mohammad Nuh sebagai Ketua Badan Pelaksana BWI, menggantikan Slamet Riyanto. Dengan pengalamannya sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, ia dinilai paling layak untuk menjadi ketua.

 

 

 

Dalam sambutannya sebagai ketua baru, Mohammad Nuh menyampaikan beberapa hal, di antaranya sebagai berikut:

 

1. Kita semua pasti menyadari bahwa potensi wakaf luar biasa besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam berbagai bidang dan mendukung perekonomian nasional. Namun, kita tidak boleh hanya berhenti sampai potensi. Tugas pengurus BWI yang baru adalah mentransformasi potensi itu menjadi kekuatan riil.

 

2. Kalau kita punya danau yang luas dan debit airnya jutaan meter kubik, itu adalah suatu potensi yang sangat besar. Tapi kalau air sebanyak itu tidak dialirkan untuk menggerakkan turbin, maka tidak akan menjadi energi listrik yang bisa menerangi kehidupan. Demikian juga wakaf jika masih berupa potensi.

 

3. Tidak semua orang bisa mendapat kesempatan untuk berkhidmat di dunia wakaf. Amanat yang sekarang kita terima, sebagai anggota BWI, harus kita tunaikan dengan kinerja sebaik-baiknya untuk memajukan wakaf nasional sehingga wakaf bisa berkontribusi lebih besar untuk kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara.

 

4. Langkah pertama yang akan kita lakukan adalah pemetaan potensi itu, lalu menetapkan langkah-langkah untuk mentransformasikannya menjadi kekuatan riil. Kita akan perbesar input wakaf dan kita perkuat tata kelolanya.

 

5. Dalam melaksanakan kerja-kerja wakaf di BWI, kita harus mengedepankan kebersamaan dan menjauhi pertengkaran. Karena dengan kebersamaan kita bisa kuat, tetapi dengan pertengkaran kita akan kehilangan tiga hal, yaitu keberkahan, energi, dan kesempatan.

 

6. Jika transformasi potensi wakaf menjadi kekuatan riil berhasil kita lakukan bersama para nazhir, dampaknya besar sekali untuk mengangkat marwah Islam dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai bidang.[]

 

Penulis: Nurkaib

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: