Kolaborasi Wakaf Produktif Menuju Ketahanan Ekonomi dan Eduwisata Berbasis Wakaf dilakukan di Gunung Kidul, (25/04/2025).
Alhamdulillah, telah terlaksana dengan sukses Peresmian Cluster Wakaf Greenhouse Melon Premium Kota Wakaf Gunung Kidul pada hari Jumat, (25/04/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam pengembangan wakaf produktif di Indonesia, khususnya di wilayah DIY.
Acara peresmian ini dihadiri langsung oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI, Prof. DR. H. Waryono Abdul Ghofur, M.Ag., yang dalam sambutannya menyampaikan harapan besar terhadap pengembangan model wakaf produktif ini.
“Mudah-mudahan program wakaf produktif di Gunung Kidul ini akan menjadi percontohan. Segala prosesnya didokumentasi dan dibuat profilnya, agar masyarakat bisa belajar. Syukur-syukur ke depan bisa dijadikan eduwisata; wisata sambil belajar,” ujar beliau.
Turut hadir dalam acara tersebut Staf Ahli Wakil Bupati Bidang Pemerintahan Kabupaten Gunung Kidul, Drs. Wahyu Dwi Nugraha, M.Si., yang mewakili Bupati Gunung Kidul. Dalam sambutannya, ia menyambut positif kolaborasi wakaf ini dan menyatakan kesiapan Pemkab Gunung Kidul untuk mendukung dan mereplikasi program serupa di wilayah lainnya.
“Kami siap berkolaborasi dan berharap program wakaf produktif ini bisa mendorong peningkatan ekonomi masyarakat Gunung Kidul ke arah yang lebih baik,” tuturnya.
Program Cluster Wakaf Greenhouse Melon Premium merupakan hasil sinergi berbagai pihak, antara lain:
Badan Wakaf Indonesia (BWI), Kementerian Agama RI, Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul selaku regulator, Platform Satu Wakaf Marketplace sebagai agregator, Wakaf Mulia Institute sebagai inisiator dan nazhir wakaf uang, PC NU Kabupaten Gunung Kidul sebagai nazhir wakaf tanah, PT Nusa Farm sebagai pelaksana ptogram, Nazhir Amal Produktif dan masyarakat sebagai investor wakaf.
Direktur Wakaf Mulia Institute, Eko Priyato, SE, CWC., dalam sambutannya menjelaskan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk memproduktifkan aset wakaf berupa tanah, namun juga diharapkan dapat memberikan kemanfaatan ekonomi berkelanjutan kepada mauquf ‘alaih dan masyarakat sekitar.
“Kami ingin menjadikan program ini sebagai model kolaborasi antara regulator, nazhir, pelaksana, dan masyarakat untuk mewujudkan ekonomi umat berbasis wakaf yang mandiri dan produktif,” jelasnya.
Peresmian ini menjadi tonggak baru dalam mewujudkan Kota Wakaf Gunung Kidul sebagai ikon pengembangan wakaf produktif di Indonesia. Selain sebagai pusat pertanian modern berbasis greenhouse, ke depan kawasan ini juga dirancang menjadi destinasi eduwisata wakaf, tempat belajar sekaligus berwisata yang edukatif.